Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru Alek Kurniawan membantah bahwa dirinya ikut ditangkap dalam OTT KPK terhadap Pj Wali Kota Pekanbaru dan sejumlah pejabat lainnya.
“Tidak ada saya di OTT, tolong diluruskan” kata Kepala Bapenda Pekanbaru, Alek Kurniawan, selasa pagi.
Alex meminta agar isu dirinya ikut terjaring OTT KPK kebali diluruskan, bahwa itu salah informasi.
“Bukan saya itu, alhamdulillah.. mohon bantu diluruskan pemberitaan” tutupnya.
Sebagaimana diketahui Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Senin (2/12/2024). Dalam operasi tersebut, selain Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, ada tujuh orang lainnya yang turut diamankan dan total delapan orang.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, bahwa terkait apa masih didalami.
“Yang diamankan di Pekanbaru sekitar 8 orang (termasuk Risnandar Mahiwa, red). Turut diamankan uang (masih dihitung, red),” jelas Tessa, Selasa (3/12/2024).
Dari informasi di lapangan, dikatakan Tesa tidak ada pihak swasta yang turut diamankan. Saat ini pemeriksaan masih berlangsung.
Seperti diketahui KPK melakukan OTT tadi malam di Pekanbaru. Saat ini pemeriksaan mereka dilakukan di Mapolresta Pekanbaru.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, mengonfirmasi penangkapan tersebut. “Benar, KPK telah melakukan penangkapan terhadap Pj Wali Kota Pekanbaru,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (2/12/2024).
Wakil Ketua KPK lainnya, Nurul Ghufron, juga membenarkan adanya OTT tersebut. “KPK telah melakukan operasi tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Pekanbaru, Riau,” ungkap Ghufron.
Berdasarkan informasi yang beredar, OTT ini terkait proyek pengelolaan sampah tahun 2025 senilai Rp44 miliar. Dugaan awal menyebutkan bahwa ada uang sebesar Rp3 miliar dalam bentuk dolar yang diberikan kepada salah satu pejabat daerah di Pekanbaru untuk meloloskan proyek tersebut.
Dalam operasi ini, KPK dikabarkan mengamankan beberapa pejabat selain Pj Wali Kota Pekanbaru, antara lain Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru Indra Pomi Nasution, termasuk Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pekanbaru Alek Kurniawan, Pelaksana Tugas (Plt) Kabag Umum Nofin, serta seorang pihak swasta yang diduga terkait dengan proyek Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sampah 2025.
Setelah penangkapan, para pihak yang diamankan langsung dibawa ke Mapolresta Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pantauan di lapangan menunjukkan adanya peningkatan aktivitas di Mapolresta Pekanbaru sejak pukul 21.00 WIB. Beberapa personel Satuan Brimob Polda Riau terlihat hadir untuk mendukung pengamanan pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK.
Upaya konfirmasi terhadap Sekdako Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, tidak membuahkan hasil karena nomor ponselnya tidak aktif.
Hingga berita ini diterbitkan, KPK belum memberikan keterangan resmi terkait detail operasi tersebut. (*)