Menu

Mode Gelap
Cooling System Dalam Rangka Pilkada Damai 2024, Polsek Rumbai Respon aduan masyarakat pada jumat Curhat sambangi kedai tuak Umbansari Dewi Arisanty Masih Sah Sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak Riau Presiden Prabowo Kumpulkan Pimpinan Parpol dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Serukan Persatuan Indonesia Sikapi Kondisi Bangsa Saat Ini, DPP NCW Serukan Jaga Persatuan Breaking News : Partai Nasdem Resmi Berhentikan Ahmad Sahroni Dan Nafa Urbach dari Anggota DPR RI Mabes POLRI Resmi Tetapkan 7 Personel Brimob dalam Kasus Pelindasan Driver Ojek Online  Tim Tabur Kejati Riau Amankan Buronan Kasus Korupsi Dana Desa Kemenko Polkam Bersama Kejaksaan Dorong BPD dan BPR Milik Pemda Jadi Garda Depan Stabilitas Ekonomi Daerah

Sports

PSG Ciptakan Sejarah! Bungkam Inter Milan 5-0 dan Juara Liga Champions 2025 di Munich

badge-check


					PSG Ciptakan Sejarah! Bungkam Inter Milan 5-0 dan Juara Liga Champions 2025 di Munich Perbesar

Munich, Detak indonesia News –  Alianc arena menjadi saksi sejarah baru di kancah sepak bola eropa . Parist saint Germain (PSG) akhirnya menuntaskan penantian panjang mereka dengan cara yang luar biasa.

menghancurkan inter milan dengan skor 5:0 tanpa balas dipartai final liga champions UEFA 2024/2025 . ini menjadi gelar juara liga champions pertama sepanjang sejarah klub asal paris tersebut.

Kemenangan spektakuler ini bukan sekadar hasil akhir, tetapi perwujudan dominasi total PSG sejak menit pertama hingga peluit panjang berbunyi. Di bawah arahan Luis Enrique, Les Parisiens tampil garang, efisien, dan tidak memberi celah sedikit pun untuk Inter Milan berkembang.

Babak Pertama PSG Langsung Tancap Gas Laga baru berjalan 12 menit ketika PSG membuka keunggulan melalui aksi Achraf Hakimi. Berawal dari umpan terobosan cerdik Vitinha, bola diterima Désiré Doué yang menusuk ke kotak penalti dan memberikan assist matang ke Hakimi. Bek asal Maroko itu tak menyia-nyiakan peluang dan menembak dengan kaki kanan dari tengah kotak penalti untuk mengoyak gawang Inter yang dijaga Yann Sommer. PSG unggul 1-0.

Delapan menit berselang, kombinasi apik kembali melahirkan gol. Setelah menciptakan assist untuk gol pertama, Doué mencatatkan namanya di papan skor. Ia menyambut umpan dari Ousmane Dembélé, lalu melepaskan sepakan akurat dari sisi kanan kotak penalti yang meluncur deras ke pojok kanan atas gawang. PSG memperbesar keunggulan menjadi 2-0 di menit ke-20.

Inter Milan tampak terpukul. Mereka tidak mampu mengembangkan permainan. Statistik mencerminkan dominasi PSG: penguasaan bola 63%, dengan 13 tembakan dan 5 tepat sasaran. Sementara Inter hanya sanggup mencatatkan dua tembakan tanpa satupun on target sepanjang babak pertama.

Babak Kedua: Doué Menggila, Kvaratskhelia dan Mayulu Ikut Pesta

Memasuki babak kedua, PSG tak mengendurkan tekanan. Pelatih Inter, Simone Inzaghi, terlihat frustrasi hingga mendapatkan kartu kuning di menit ke-57 karena protes berlebihan di tepi lapangan.

Inter masih kesulitan menembus pertahanan PSG yang disiplin dan rapat. Petaka kembali datang di menit ke-63. Désiré Doué, gelandang muda berusia 19 tahun, mencetak gol keduanya malam itu dengan penyelesaian cerdas. Ia menerima umpan tumit indah dari Vitinha, mengecoh bek Inter, lalu melepaskan tembakan rendah ke tiang dekat. Sommer kembali tak berkutik. Skor berubah menjadi 3-0.

Doué yang emosional merayakan gol tersebut dengan melepas bajunya dan berlari ke arah tribun pendukung PSG, yang membuatnya diganjar kartu kuning. Dua menit kemudian, ia ditarik keluar dan digantikan oleh Bradley Barcola, diiringi tepuk tangan meriah.

PSG belum selesai. Menit ke-73, giliran Khvicha Kvaratskhelia — winger anyar asal Georgia — mencetak gol keempat. Ia lolos tanpa kawalan setelah menerima umpan dari Dembélé, lalu melewati Sommer dengan tenang sebelum menceploskan bola ke gawang kosong. Les Parisiens unggul 4-0.

Dan penutup pesta datang di menit ke-86. Senny Mayulu, pemain muda 18 tahun yang baru masuk dua menit sebelumnya, mencetak gol kelima PSG. Ia menyambar umpan pendek dari Barcola di tiang dekat dan menyelesaikannya dengan sepakan tajam. Gol ini sekaligus memastikan kemenangan terbesar PSG di final kompetisi Eropa sepanjang sejarah mereka.
Inter Terpuruk, PSG Mencatat Rekor Final

Inter Milan gagal memberikan perlawanan berarti. Peluang terbaik mereka hanya datang dari Marcus Thuram, namun tembakannya masih terlalu lemah dan mudah diantisipasi.

Kekalahan ini membuat Inter gagal meraih trofi Liga Champions keempat mereka. Simone Inzaghi yang juga membawa Inter ke final pada tahun 2023 harus kembali puas sebagai runner-up. Inter terakhir kali juara pada tahun 2010 di bawah arahan José Mourinho.
PSG Juara Eropa untuk Pertama Kalinya

Ini adalah gelar Liga Champions pertama PSG sejak klub berdiri, sekaligus memecahkan kutukan panjang mereka di Eropa. PSG sempat mendekati trofi ini pada final 2020, namun dikalahkan Bayern Munchen. Kini, di tempat yang sama  Allianz Arena  mereka membalik sejarah.

Pelatih Luis Enrique pun mencetak prestasi pribadi. Ia menjadi salah satu dari sedikit pelatih yang menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda: Barcelona (2015) dan kini PSG (2025). Sepanjang laga, Enrique tampak ekspresif, berteriak, melompat, dan berlari menyambut setiap gol  tanda betapa pentingnya momen ini baginya dan klub.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Cristiano Ronaldo Antar Portugal Juara UEFA Nations League 2024/2025

8 Juni 2025 - 22:52 WIB

Inter Milan Siap Rogoh Rp92 Miliar Demi Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes

1 Juni 2025 - 23:16 WIB

Pada MotoGP 2025, Marc Marquez Didoakan Orang Kepercayaannya di Gresini Racing

8 Januari 2025 - 07:39 WIB

Timnas U-19 Melaju ke Final AFF U-19 2024

28 Juli 2024 - 17:40 WIB

Jum’at Curhat Polresta Pekanbaru

26 Juli 2024 - 07:33 WIB

Trending di Bali