Detakindonesianews.com, Jakarta 18 Oktober 2024 – Majelis Adat Dayak Nasional (MADN), Dewan Adat Dayak (DAD) se-Indonesia, dan organisasi masyarakat Dayak se-Kalimantan menggelar konferensi pers hari ini di Seasons City, Restoran P4, Jakarta Barat, untuk menyampaikan pernyataan sikap terkait ketidakhadiran putra-putri Dayak dalam Kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 50 media yang diundang atas permintaan MADN, yang menerima surat terbuka serta dukungan dari masyarakat dan organisasi Dayak di Kalimantan. Perwakilan dari DAD provinsi dan kabupaten di lima provinsi di Pulau Kalimantan juga hadir dalam acara ini.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan oleh Tamunan Kiting, SE., MM., CPM. CTM, Ketua DAD DKI, MADN menyoroti beberapa poin penting. Pertama, mereka menekankan bahwa perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan merupakan momentum strategis untuk memperkuat peran Bangsa Dayak dalam pembangunan nasional. Sebagai tuan rumah Ibu Kota yang baru, masyarakat Dayak berharap keterlibatan yang lebih signifikan dalam pemerintahan.
Kedua, MADN menyinggung kontribusi besar Kalimantan dalam pendapatan negara, namun keterwakilan putra-putri Dayak di pemerintahan, terutama di tingkat nasional, masih belum sejalan dengan kontribusi tersebut.
Ketiga, MADN menegaskan bahwa Bangsa Dayak memiliki banyak putra-putri terbaik dengan potensi, dedikasi, dan integritas yang tinggi. Mereka layak diberikan kesempatan untuk berkontribusi secara langsung dalam pembangunan bangsa melalui jabatan di pemerintahan Pusat.
Keempat, MADN mengingatkan bahwa masyarakat Kalimantan memberikan dukungan kuat kepada pasangan Prabowo-Gibran pada pemilu lalu dengan memberikan lebih dari 60% suara. Dukungan ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam memberikan keterwakilan yang layak bagi putra-putri Dayak.
Terakhir, MADN menilai ketidakhadiran putra-putri Dayak dalam kabinet sebagai bentuk ketidakadilan yang harus diperbaiki. Mereka menegaskan bahwa banyak tokoh Dayak yang kompeten dan berpengalaman yang layak mengisi posisi di kabinet.
Sebagai bentuk desakan, MADN mengajukan beberapa tokoh Dayak untuk mengisi jabatan menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran:
– Dr. Drs. Marthin Billa, MM
– Dr. H. Rahmat Nasution Hamka, SH., M. Si,
– DR. H. Syaharie Jaang, SH, M.Si, MH
– Tamunan Kiting, SE., MM CPM., CTM
“Kami berharap pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran dapat mempertimbangkan usulan ini demi keseimbangan dan keadilan bagi semua elemen bangsa, khususnya masyarakat Dayak yang telah memberikan kontribusi besar bagi Indonesia,” ujar Mikael Pai, S.Sos., MAP, Bendahara Umum MADN.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi Dayak, termasuk:
– Mikael Pai, S. Sos, MAP, Bendahara Umum MADN sebagai ketua Acara
– Tamunan Kiting, SE,. MM., CPM. CTM, Ketua DAD DKI, yang membaca press lelease
– Albinus Milu, S. Th., M. Pd. K, Wakil Bendahara Umum MADN
– Lawadi Nusah, Sekum DAD DKI JAKARTA, sebagai MC
– Jelani Christo, SH., MH, Ketua LBH MADN
– Agus Wijaya, SH., MH, Wakil LBH MADN
– Dr. Fetrus, SH., MH, Ketua FPKB
– Gadson, SH, Perwakilan kalteng
– Fren Lahang, perwakilan Kal-Tim
Pernyataan sikap ini menjadi sorotan penting dalam konteks politik nasional dan menunjukkan tuntutan masyarakat Dayak untuk mendapatkan representasi yang lebih adil di pemerintahan.