PEKANBARU, DetakindonesiaNews.com – Sehubungan dengan Surat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor SDM-SM.05.01-59 Tanggal 19 September 2024,Jajaran Lapas Kelas IIA Pekanbaru mengikuti kegiatan Webinar Series ke-4 dalam rangkaian Webinar Series (8 seri) Cerdas Bersama BPSDM Hukum dan HAM dengan materi “Jabatan Fungsional sebagai Investasi SDM bagi Organisasi Masa Depan” secara daring. Kamis (26/09/24).
Dalam pemaparannya, Kepala Pusat Pengembangan Pelatihan Fungsional dan HAM, Dr. Ceno Hersusetiokartiko mengatakan, berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2023, setiap ASN wajib melakukan pengembangan kompetensi melalui pembelajaran secara terus menerus agar tetap relevan dengan tuntutan organisasi.
“Oleh sebab itu webinar ini dilaksanakan untuk mempercepat pengembangan kompetensi ASN melalui sistem pengembangan yang terintegrasi dan efektif,” ujar Dr. Ceno. Selanjutnya Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM, Razilu, dalam sambutannya menuturkankan, mengapa tema ini yang kita pilih karena untuk kedepannya Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut secara profesional tidak hanya secara kemampuan dan secara teknis namun juga secara moral.
“Jabatan fungsional tak hanya sekedar jabatan namun menjadi pilar peningkatan profesional ASN,” ujar Razilu. Bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan ini adalah Plt. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, Aba Subagja dalam paparan yang berjudul Pengembangan Karier Dalam Jabatan Fungsional: Investasi Untuk Organisasi Masa Depan. Ia menyampaikan, Pembangunan SDM dan Penyederhanaan Birokrasi termasuk ke dalam Prioritas Kerja 2019-2024. “Revisi Undang-Undang ASN menjadi puzzle paling penting sebagai penggerak puzzle yang lain untuk percepatan transformasi ASN menuju birokrasi yang profesional dan berkelas dunia,” ujar Aba Subagja.
Puzzle penggerak tersebut antara lain regulasi, platform digital, para pemimpin yang cakap dan berkomitmen serta pegawai ASN yang memiliki Growth Mindset. “Paradigma organisasi kini telah berubah, dari organisasi hierarkis menjadi organisasi agile, juga dari Input Oriented menjadi Outcome Oriented,” tuturnya