Menu

Mode Gelap
Cooling System Dalam Rangka Pilkada Damai 2024, Polsek Rumbai Respon aduan masyarakat pada jumat Curhat sambangi kedai tuak Umbansari Dewi Arisanty Masih Sah Sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak Riau Presiden Prabowo Kumpulkan Pimpinan Parpol dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Serukan Persatuan Indonesia Sikapi Kondisi Bangsa Saat Ini, DPP NCW Serukan Jaga Persatuan Breaking News : Partai Nasdem Resmi Berhentikan Ahmad Sahroni Dan Nafa Urbach dari Anggota DPR RI Mabes POLRI Resmi Tetapkan 7 Personel Brimob dalam Kasus Pelindasan Driver Ojek Online  Tim Tabur Kejati Riau Amankan Buronan Kasus Korupsi Dana Desa Kemenko Polkam Bersama Kejaksaan Dorong BPD dan BPR Milik Pemda Jadi Garda Depan Stabilitas Ekonomi Daerah

Nasional

Aksi 1000 Lilin untuk Kristophel, Keluarga Pertanyakan Kasus yang Dihentikan

badge-check


					Aksi 1000 Lilin untuk Kristophel, Keluarga Pertanyakan Kasus yang Dihentikan Perbesar

PEKANBARU, Detak Indonesia News – Ratusan warga berkumpul di Tugu Perjuangan, Selasa (26/8/2025) malam, dalam aksi doa bersama dan penyalaan 1000 lilin memperingati 90 hari meninggalnya Kristophel Butar-Butar, korban bullying di Indragiri Hulu.

Dengan membawa lilin, bunga kamboja, dan replika jenazah, massa menyerukan agar kasus Kristophel kembali dibuka. Suasana haru menyelimuti acara, ketika keluarga korban menyampaikan kekecewaan karena proses hukum yang sudah berjalan justru dihentikan.

“Hati seorang ibu terkoyak. Anak saya ingin pintar, bukan untuk dihajar di sekolah. Tolong dengarkan jeritan hati kami,” ujar Siska, ibu almarhum, dengan tangis haru.

Perwakilan keluarga, Viator Butar Butar, menegaskan pihaknya heran atas keputusan penghentian penyelidikan. “Perkara ini jelas pidananya. Tapi mengapa diberhentikan? Kami ingin anak kami mendapat keadilan,” tegasnya.

Wakil Ketua Umum Germas Perlindungan Perempuan dan Anak, Rika Palrina, menyatakan komitmen untuk memperjuangkan kasus ini hingga tingkat pemerintah pusat. “Ini luka kita bersama. Bullying adalah kejahatan, bukan sekadar kenakalan,” katanya.

Seorang peserta aksi, Rabi (22), mahasiswa yang turut hadir, menyebut bahwa kasus Kristophel harus menjadi momentum perubahan. “Kami turun ke jalan karena tidak ingin ada lagi Kristophel-Kristophel lain. Negara harus hadir melindungi anak-anak dari kekerasan di sekolah,” ucapnya.

Pemerintah Provinsi Riau melalui perwakilannya, Rudy Hartono dari Biro Kesra, turut hadir dan menyampaikan belasungkawa, sekaligus menegaskan akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Presiden Prabowo Kumpulkan Pimpinan Parpol dan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Serukan Persatuan Indonesia

31 Agustus 2025 - 15:49 WIB

Sikapi Kondisi Bangsa Saat Ini, DPP NCW Serukan Jaga Persatuan

31 Agustus 2025 - 15:29 WIB

Breaking News : Partai Nasdem Resmi Berhentikan Ahmad Sahroni Dan Nafa Urbach dari Anggota DPR RI

31 Agustus 2025 - 10:49 WIB

Tim Tabur Kejati Riau Amankan Buronan Kasus Korupsi Dana Desa

29 Agustus 2025 - 04:50 WIB

Kemenko Polkam Bersama Kejaksaan Dorong BPD dan BPR Milik Pemda Jadi Garda Depan Stabilitas Ekonomi Daerah

29 Agustus 2025 - 04:44 WIB

Trending di Jakarta