Menu

Mode Gelap
Cooling System Dalam Rangka Pilkada Damai 2024, Polsek Rumbai Respon aduan masyarakat pada jumat Curhat sambangi kedai tuak Umbansari Dewi Arisanty Masih Sah Sebagai Ketua Komnas Perlindungan Anak Riau PAC PP Medang kampai baru, Resmi dikukuhkan Oleh MPC Lapor Kajati Riau, Diduga Kades Tanjung Punak Jual Lahan Desa Ke Pengusaha Diduga Para Oknum TNI Berani Bermain Kayu Ilegal Logging Dari Siak Kecil Masuk Ke Kota Dumai Di Penghujung Tahun 2024 KPU Riau Raih Empat Penghargaan Pengamat Intelijen Stanislaus Riyanta: Intelijen Indonesia Butuh Intelligence Cycle yang Mengakomodasi Kontra Intelijen Bawaslu Provinsi Riau Siap Sampaikan Keterangan di Sidang Sengketa Pilkada MK

Jakarta

Polri Targetkan SMA Taruna Kemala Bhayangkara Beroperasi 2026

Teuku Reyzabadge-check


					Polri Targetkan SMA Taruna Kemala Bhayangkara Beroperasi 2026 Perbesar

Jakarta, DetakindonesiaNews.com – Polri mempersiapkan SMA Taruna Kemala Bhayangkara sebagai SMA unggulan. Polri menargetkan SMA dengan kurikulum International Baccalaureate (IB) ini beroperasi pada 2026.

“2025 Kami harapkan sudah mulai progress, semua fasilitas sudah dibangun. 2026 Januari insyaAllah semuanya bisa terlihat dan operasional full. Sebenarnya tahun 2025 kita akan sudah coba merekrut dosen dan siswa,” kata Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM Kapolri) Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

Irjen Dedi menyampaikan paparan ini kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Umum Bhayangkari Juliati Sigit dan jajaran pejabat Utama Polri serta pengurus pusat Bhayangkari di Ruang Perjamuan Kapolri, Mabes Polri sore ini. Dalam kegiatan ini mewakili Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI), Dirgayuza Setiawan juga nampak hadir.

“Harapan target kami di 2024 seluruh legalitas dan persiapan-persiapan dalam angka pembangunan SMA Kemala Taruna Bhayangkara ini bisa kami wujudkan,” ucap dia.

Irjen Dedi mengatakan pembangunan SMA Taruna Kemala Bhayangkara mengutamakan empat dimensi keberhasilan yakni teknologi, kualitas pengajar, penerapan kurikulum hingga ketersediaan sarana dan prasarana. Pada struktur organisasi sekolah, Kapolri sebagai pendiri dan Wakapolri sebagai Pembina.

“Hal yang paling fundamental selain legalitas yang kami persiapkan tahun ini ada empat dimensi keberhasilan Pendidikan, yaitu TIK, pengajar, kurikulum dan sarpras. Ini suatu keharusan apabila SMA Taruna Kemala Bhayangkara menjadi SMA unggulan yang bertaraf internasional,” terang Irjen Dedi.

“Untuk pendiri Bapak Kapolri, Asisten, kemudian Aslog. Pembinanya adalah Kapolri, Wakapolri, Kabik, Kabareskrim, Aslog. Pengawas Irwasum, Asrena, Kadiv Propam dan Kadivkum,” tambah dia.

Irjen Dedi menekankan SMA Taruna Kemala Bhayangkara beroperasi dengan menjadikan kebhayangkaraan sebagai ciri khas. Dia menekankan meski diproyeksi untuk bertaraf internasional, namun SMA tersebut harus tetap menjaga kearifan lokal.

“Keunggulan dari SMA Taruna Kemala Bhayangkara sesuai dengan arahan dari Bapak Kapolri dan Ibu Ketum adalah khas’an kebhayangkaraan, ini terus kita tanamkan dari mulai rekrutmen, selama pendidikan dan setelah pendidikan. Ini kekhasan daripada seluruh SMA atau sekolah-sekolah yang di bawah naungan Yayasan kemala Bhayangkari, yang tidak dimiliki SMA unggulan lainnya. Meski bertaraf internasional, tetap menjaga kearifan local,” pungkas Irjen Dedi.

Pada kesempatan yang sama, Dirgayuza menjelaskan IB adalah kurikulum terbaik untuk mencetak seorang pemimpin. Dan kurikulum ini digunakan oleh SMA-SMA internasional unggulan di Indonesia, karena metode belajarnya membuat anak berpikir kritis dan menjadi seorang pembelajar.

“Kurikulum terbaik untuk mencetak pemimpin adalah IB. Itulah sebabnya semua SMA unggulan di Indonesia seperti JIS, BIS, Singapore International School menggunakan kurikulumnya IB. Karena IB membuat anak-anak menjadi pemikir kritis, pembelajar, dan seorang yang mampu memecahkan masalah dengan baik,” jelas Dirgayuza.

Dia mengungkapkan kendala yang dihadapi kini adalah sekolah yang berkurikulum IB di Indonesia hanya tersedia 5.000 kursi. Sementara tiap tahunnya 4 juta anak lahir.

“Masalah saat ini ada 4 juta anak yang lahir di Indonesia, namun hanya ada sekolah IB cukup untuk 5.000 orang setiap tahunnya. Dan kita perlu sekolah IB yang berasrama, karena IB sangat menuntut anak belajar setelah pulang dari sekolah,” kata Dirgayuza.

“Mayoritas anak-anak kita di kelas menengah ke bawah tidak memiliki sarana prasarana di rumah atau ruang belajar khusus di rumah untuk bisa menjadi siswa IB yang berprestasi,” lanjut dia. (Cak min)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Polda Riau Selidiki Dugaan Aliran Dana Sekwan DPRD Riau ke Seorang Artis Cantik

5 Desember 2024 - 17:34 WIB

KAMPANYE KESELAMATAN GUNA MENINGKATKAN KESADARAN TERTIB BERLALU LINTAS UNTUK KESELAMATAN BERSAMA

4 Desember 2024 - 19:18 WIB

Ketua Umum FABEM Zainuddin Arsyad: Candaan Gus Miftah Tak Searah Dengan Misi Presiden Prabowo yang Cinta Terhadap Rakyat Kecil

4 Desember 2024 - 17:33 WIB

Ravelware Technology; Satu-Satunya Startup Deep Tech Indonesia di Top-100 Most Innovative Companies Entrepreneurship World Cup 2024

3 Desember 2024 - 09:15 WIB

Film Sampai Nanti, Hanna! Sukses Gelar Gala Premiere: Kisah tentang Luka, Cinta Pertama, dan Kesempatan Kedua

29 November 2024 - 12:33 WIB

Trending di Jakarta